Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh PemahamanGood Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
Latar Belakang
Kurangnya independensi auditor dan maraknya manipulasi akuntansi korporat membuat kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan mulai menurun, sehingga para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditur mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak independen. Peran profesi auditor dalam hal ini harus lebih diberdayakan baik secara internal (KAP) maupun eksternal (stakeholder) agar mempunyai kontribusi yang lebih besar dalam mewujudkan good governance tersebut. Pemberdayaan auditor antara lain: pemahaman good governance yang lebih baik, tanggungjawab yang lebih besar dan kebebasan mengkreasi pekerjaan dalam membantu stakeholder namun tidak menyalahi etika profesi yang ada. Pengetahuan akan hukum bisnis agar mampu mengidentifikasi perilaku bisnis yang lebih kompleks. Keahlian dalam menganalisis kondisi mendatang (future) yang lebih baik sehingga opini yang dihasilkan akan sangat aktual dan terpercaya.
Penelitian ini menggunakan independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai variabel intervening, karena auditor yang menegakkan independensinya dan komitmen terhadap organisasinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Dengan demikian seorang auditor yang memahami good governance, ditunjang gaya kepemimpinan yang ideal serta budaya organisasi yang didukung dengan independensi serta mempunyai komitmen (loyalitas) yang tinggi terhadap organisasinya maka kinerja auditor tersebut diharapkan menjadi lebih baik.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh pemahaman good governance secara langsung maupun tidak langsung melalui independensi auditor terhadap kinerja auditor.
Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan secara langsung maupun tidak langsung melalui komitmen organisasi terhadap kinerja auditor.
Untuk mengetahahui pengaruh budaya organisasi secara langsung maupun tidak langsung melalui komitmen organisasi terhadap kinerja auditor.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan data primer.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ada 2 yaitu :
Variabel bebas (X) :
Pemahaman good governance
Gaya kepemimpinan
Budaya organisasi
Independensi auditor
Komitmen organisasi
Variabel Terikat (Y) :
Kinerja auditor
Uji yang digunakan dalam metode penelitian :
Uji validitas
Uji realibilitas
Uji normalitas
Analisis faktor
Uji model SEM (Structural Equation Model)
Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dengan kuesioner. Analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) dengan program AMOS 6.
Sumber
Sumber yang didapatkan melalui pengisian kuesioner pada KAP (kantor akuntan publik) Provinsi Jawa Timur. Populasinya adalah auditor yang bekerja di KAP (kantor akuntan publik), yang tersebar di seluruh Indonesia (sekitar lebih dari 1.058 auditor). Sampel yang diambil adalah 510 auditor.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan :
Pengaruh Langsung Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor
Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih kecil dari nilai t tabel (0.238 < 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih besar dari 0.05 (0.811 > 0.05). Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara pemahaman good governance terhadap kinerja auditor yang ditandai dengan koefisien jalur yang positif yang dapat dilihat dari nilai standardized regression weight 0.019. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman good governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor tidak terbukti atau tidak didukung dengan fakta.
Pengaruh Langsung Pemahaman Good Governance Terhadap Independensi Auditor
Pemahaman good governance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.021 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.043 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara pemahaman good governance terhadap independensi auditor yang ditandai dengan koefisien jalur positif yang dapat dilihat dari nilai standardized regression weight 0.226. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman good governance berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor terbukti atau didukung fakta.
Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (3.040 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.002 > 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor yang ditandai dengan koefisien jalur positif yang dapat dilihat dari nilai standardized regression weight sebesar 0.276. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.138 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.033 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi, dapat dilihat dari nilai standardized regression weight0.259. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih kecil dari nilai t tabel (0.501 < 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih besar dari 0.05 (0.616 > 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai standardized regression weight 0.041. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor tidak terbukti atau tidak didukung dengan fakta.
Pengaruh Langsung Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.004 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.045 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap komitmen organisasi, dapat dilihat dari nilai standardized regression weight0.228. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (3.111 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.002 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara independensi auditor terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai standardized regression weight 0.393. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.113 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.035 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara komitmen organisasi terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai standardized regression weight 0.268. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Tidak Langsung Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Melalui Independensi Auditor
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor melalui independensi auditor sebesar 0.089 dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil analisis pengaruh pemahaman good governance terhadap independensi auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.021 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.043. Pengaruh independensi auditor terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (3.111 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.002. Di samping itu pengaruh langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang tidak signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih kecil dari t tabel (0.238 < 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.811. Menyatakan bahwa pengaruh tidak langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor melalui independensi auditor terbukti atau didukung dengan fakta.
Pengaruh Tidak Langsung Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Melalui Komitmen Organisasi
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi sebesar 0.069 dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil analisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.138 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.033. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.113 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.035. Di samping itu pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (3.040 > 1.96) dengan nilai probabilitysebesar 0.002. Menyatakan bahwa pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi tidak terbukti atau tidak didukung dengan fakta. Hal ini disebabkan karena nilai koefisien pengaruh langsung lebih kecil dari nilai koefisien pengaruh tidak langsungnya.
Pengaruh Tidak Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Melalui Komitmen Organisasi
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi sebesar 0.061 dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil analisis pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.004 > 1.96) dengan nilaiprobability sebesar 0.045. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.113 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.035. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil tidak signifikan, yaitu nilai C.R lebih kecil dari t tabel (0.501 < 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.616. Menyatakan pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi tidak terbukti.
KESIMPULAN
Kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan :
Pemahaman good governance tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Temuan ini mengindikasikan bahwa auditor yang hanya memahami good governancetetapi dalam pelaksanaan pemeriksaan tidak menegakkan independensinya maka tidak akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Secara implisit pemahaman good governancedapat meningkatkan kinerja auditor jika auditor tersebut selama dalam pelaksanaan pemeriksaan selalu menegakkan independensi auditor. Hal ini terbukti bahwa independensi auditor berfungsi sebagai variabel intervening dalam hubungan antara pemahaman good governance terhadap kinerja auditor.
Gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa gaya kepemimpinan dalam KAP sebagai faktor yang dominan dalam menentukan dan pembentukan karakter perusahaan. Selanjutnya karakter perusahaan akan mempengaruhi output dari kinerja auditor. Secara implisit temuan yang menarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa auditor yang komitmen terhadap organisasinya tidak mempengaruhi kinerjanya. Hal ini terbukti bahwa komitmen organisasi tidak berfungsi sebagai variabel interveving dalam hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor. Meskipun auditor mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya, tetapi jika pimpinan dalam organisasi tidak mempunyai pengaruh dominan maka tidak akan mempengaruhi kinerja auditor.
Budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Temuan ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor jika auditor tersebut mempunyai komitmen terhadap organisasinya. Dengan demikian dapat diindiksikan bahwa komitmen organisasi berfungsi sebagai variabel intervening dalam hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja auditor.
SUMBER :
http://www.academia.edu/12306950/INDEPENDENSI_AUDITOR_DAN_KOMITMEN_ORGANISASI_SEBAGAI_MEDIASI_PENGARUH_PEMAHAMAN_GOOD_GOVERNANCE_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_BUDAYA_ORGANISASI_TERHADAP_KINERJA_AUDITOR_SRI_TRISNANINGSIH